Make-up airbrush
adalah teknik merias dengan menyemburkan tinta kosmetik lewat pena airbrush
yang didorong oleh udara melalui kompresor, sehingga menimbulkan "kabut
tipis" pada bagian wajah yang diinginkan (Chenny Han: 2011). Teknik yang
sama digunakan juga dalam teknik duco untuk mencat mobil, maupun dalam dunia
lukis dan grafis. Airbrush dipopulerkan
pertama kali oleh seorang ahlli perhiasan pada 1879, Abner Peeler, putra
seorang pedagang perhiasan di Amerika. Abner mengembangkan alat itu dengan
menggunakan compressor atau mesin pendorong udara pada 1882.
Keunggulan
teknik ini adalah lebih higienis karena tangan dan alat kosmetik tidak
menyentuh kulit wajah, dan pengerjaannya lebih cepat. Hasilnya pun lebih
merata, lebih licin, lebih halus, terutama dalam membuat gradasi warna. Dalam make-up
konvensional digunakan kosmetik yang berbeda untuk alas bedak, eyeshadow,
blush on, eyeliner, dan lipstick. Sedangkan dalam riasan airbrush
tinta yang digunakan hanya satu jenis untuk merias semua area wajah.
Saat ini airbrush
kit yang ada memiliki 16 jenis warna yang bisa diaplikasikan ke wajah,
rambut, aksesori rambut, dan ke bagian-bagian tubuh tertentu sesuai kebutuhan (Chenny
Han: 2011). Teknik ini bisa dipakai dimana saja, mulai dari wajah, rambut,
aksesori, bahkan dapat diaplikasikan pada bahan stocking. Penggunaan airbrush
juga dapat dilakukan pada kening pengantin perempuan dengan adat Jawa.
Pada kening pengantin Jawa biasanya dibentuk lengkungan-lengkungan dengan warna
hitam pekat menggunakan pensil alis, yang dinamakan paes. Cara
tradisional yang memakan waktu lama ini bisa digantikan dengan penggunaan airbrush.
Teknik airbrush ini juga dapat
digunakan menutupi bagian-bagian yang sudah luntur terkena keringat.
Temuan airbrush ini mulanya digunakan untuk
melukis dengan cat air diatas kertas dan keperluan artistic lainnya, seperti
ilustrasi buku, gambar grafis, dan memperbaiki warna foto yang telah memudar.
Dunia otomotif kemudian memanfaatkannya sebagai cara untuk mencat kendaraan
bermotor yang dikenal dengan istilah duco.
Kepraktisan
menwarnai dengan cara ini kemudian berkembang untuk menghias kue pengantin dan
kue ulang tahun. Dalam dunia kecantikan teknik merias dengan menggunakan media airbrush pertama kali dipakai dalam film
Ben Hur produksi Holywood 1959 untuk merias para aktor dan ratusan figuran
dalam film kolosal tersebut (Chenny Han: 2011).
Dikemudian
hari airbrush dipakai untuk merias
wajah dan tubuh, sebagai highlight rambut, menutup uban, bahkan membuat uban
untuk keperluan make-up karakter dalam film maupun drama teater. Kemudian
teknik merias dengan media ini juga dipakai dalam merias kuku, membuat gambar
diatas pakaian, sampai membuat tattoo sementara.
Merias
wajah dengan airbrush memiliki beberapa kelebihan, antara lain
:
1.
Higienis dan praktis
Tangan
tidak bersentuhan langsung dengan wajah dan peralatan yag diperlukan lebih sedikit.
2.
Hasil Lebih Halus
Semprotan airbrush yang halus dapat menyebar
secara merata di bagian wajah dan tubuh yang diinginkan sehingga hasil riasan
terlihat lebih mulus.
3.
Cepat
Dengan teknologi ini proses merias dengan airbrush 4
kali lebih cepat dibandingkan merias dengan cara konvensional.
4.
Tahan Lama
Tekanan udara membuat tinta masuk lebih kuat kedalam lapisan
kulit yang menjadikan riasan lebih melekat pada kulit dan bisa bertahan sampai
12 jam.
5.
Lebih Sempurna
Airbrush unggul dalam hal membuat gradiasi warna,
bayangan (shading) dan efek berkilau (shimmer) yang tidak bisa
didapat melalui riasan biasa sehingga hasilnya lebih sempurna.
|
Ilustration airbrush make-up |