Selasa, 08 Mei 2012

Teknologi Airbrush Make-up


Make-up airbrush adalah teknik merias dengan menyemburkan tinta kosmetik lewat pena airbrush yang didorong oleh udara melalui kompresor, sehingga menimbulkan "kabut tipis" pada bagian wajah yang diinginkan (Chenny Han: 2011). Teknik yang sama digunakan juga dalam teknik duco untuk mencat mobil, maupun dalam dunia lukis dan grafis. Airbrush dipopulerkan pertama kali oleh seorang ahlli perhiasan pada 1879, Abner Peeler, putra seorang pedagang perhiasan di Amerika. Abner mengembangkan alat itu dengan menggunakan compressor atau mesin pendorong udara pada 1882.
Keunggulan teknik ini adalah lebih higienis karena tangan dan alat kosmetik tidak menyentuh kulit wajah, dan pengerjaannya lebih cepat. Hasilnya pun lebih merata, lebih licin, lebih halus, terutama dalam membuat gradasi warna. Dalam make-up konvensional digunakan kosmetik yang berbeda untuk alas bedak, eyeshadow, blush on, eyeliner, dan lipstick. Sedangkan dalam riasan airbrush tinta yang digunakan hanya satu jenis untuk merias semua area wajah.
Saat ini airbrush kit yang ada memiliki 16 jenis warna yang bisa diaplikasikan ke wajah, rambut, aksesori rambut, dan ke bagian-bagian tubuh tertentu sesuai kebutuhan (Chenny Han: 2011). Teknik ini bisa dipakai dimana saja, mulai dari wajah, rambut, aksesori, bahkan dapat diaplikasikan pada bahan stocking. Penggunaan airbrush juga dapat dilakukan pada kening pengantin perempuan dengan adat Jawa. Pada kening pengantin Jawa biasanya dibentuk lengkungan-lengkungan dengan warna hitam pekat menggunakan pensil alis, yang dinamakan paes. Cara tradisional yang memakan waktu lama ini bisa digantikan dengan penggunaan airbrush. Teknik airbrush ini juga dapat digunakan menutupi bagian-bagian yang sudah luntur terkena keringat.
Temuan airbrush ini mulanya digunakan untuk melukis dengan cat air diatas kertas dan keperluan artistic lainnya, seperti ilustrasi buku, gambar grafis, dan memperbaiki warna foto yang telah memudar. Dunia otomotif kemudian memanfaatkannya sebagai cara untuk mencat kendaraan bermotor yang dikenal dengan istilah duco.
Kepraktisan menwarnai dengan cara ini kemudian berkembang untuk menghias kue pengantin dan kue ulang tahun. Dalam dunia kecantikan teknik merias dengan menggunakan media airbrush pertama kali dipakai dalam film Ben Hur produksi Holywood 1959 untuk merias para aktor dan ratusan figuran dalam film kolosal tersebut (Chenny Han: 2011).
Dikemudian hari airbrush dipakai untuk merias wajah dan tubuh, sebagai highlight rambut, menutup uban, bahkan membuat uban untuk keperluan make-up karakter dalam film maupun drama teater. Kemudian teknik merias dengan media ini juga dipakai dalam merias kuku, membuat gambar diatas pakaian, sampai membuat tattoo sementara.
Merias wajah dengan airbrush memiliki beberapa kelebihan, antara lain :
1.      Higienis dan praktis
Tangan tidak bersentuhan langsung dengan wajah dan peralatan yag diperlukan lebih sedikit.

2.      Hasil Lebih Halus
Semprotan airbrush yang halus dapat menyebar secara merata di bagian wajah dan tubuh yang diinginkan sehingga hasil riasan terlihat lebih mulus.
3.      Cepat
Dengan teknologi ini proses merias dengan airbrush 4 kali lebih cepat dibandingkan merias dengan cara konvensional.
4.      Tahan Lama
Tekanan udara membuat tinta masuk lebih kuat kedalam lapisan kulit yang menjadikan riasan lebih melekat pada kulit dan bisa bertahan sampai 12 jam.
5.      Lebih Sempurna
Airbrush unggul dalam hal membuat gradiasi warna, bayangan (shading) dan efek berkilau (shimmer) yang tidak bisa didapat melalui riasan biasa sehingga hasilnya lebih sempurna.

Ilustration airbrush make-up


Tidak ada komentar:

Posting Komentar